Who I Am?
(Sumber Gambar : https://www.shutterstock.com/)
Aku adalah salah satu mahasiswa yang berasal dari jurusan Teknik Elektro yang menempuh studinya sekarang di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) UNIVERSITAS BENGKULU yang dikenal dengan sebutan Kampus Biru.
Aku berasal dari sebuah desa kecil yang jauh dari pusat kota, dimana semasa kecilnya banyak sekali hal-hal yang dilakukannya secara alami dengan penuh kreativitas. Ia lahir di daerah pegunungan daerah Bukit Barisan tepatnya di Rimbo Pengadang Kab. Lebong pada tanggal 17 Oktober 1998 tepat di pukul 02.00am WIB. Aku memiliki 2 saudara yaitu kakaknya yang sekarang sama-sama menempuh di dunia pendidikan.
Aku menempuh pendidikan Dasar dan Menengah pertamanya di salah satu sekolah yang terletak di desanya itu sendiri. Walaupun ia sekolah ditengah-tengah keterbatasan informasi dan pendidikan ia tidak mau kalah dengan pelajar-pelajar yang dari kota, ia ingin membuktikan bahwa seorang anak yang dari desa bisa berkompetisi, bersaing, serta bisa menyesuaikan bahkan melebihi pelajar-pelajar yang dari kota. Dengan semangat itulah semasa sekolahnya tak sedikit pula prestasi-prestasi yang ia capai, ia pernah Juara 1 MTQ 2009, Juara 2 MTQ 2010, serta sering mengikuti beberapa perlombaan yang diadakan baik itu di tingkat Kecamatan maupun di tingkat Kabupaten semasa ia masih menempuh Sekolah Dasar. Walaupun penghargaan-penghargaan yang sering ia dapatkan itu hanya di tingkat Kecamatan, ia tidak pernah bosan untuk terus berkompetisi dan mencoba hingga memasuki Sekolah Menengah.
Semasa SMP ia pernah menjadi Ketua OSIS pada tahun 2012 dan selalu aktif dalam beberapa kegiatan diantaranya Pramuka dan Volly Ball. Namun tak sedikit pula prestasi-prestasi yang ia dapatkan, ia pernah Juara 1 LCC tingkat Kecamatan serta sering mengikuti beberapa perlombaan yang diadakan di tingkat Kabupaten. Walaupun di tingkat Kabupaten ia belum pernah mendapatkan penghargaan, ia tidak pernah putus asa apalagi merasa lelah. Hal ini ia buktikan dengan nilai akademiknya yang selalu ia pertahankan dan selalu juara. Walaupun demikian, ia tahu bahwa diluar sana, dikota sana masih banyak yang lebih darinya. Maka dari itulah, ia terus meningkatkan prestasi-prestasi baik itu secara akademik maupun non akademik.
Setelah menempuh Sekolah Menengah, akhirnya ia melanjutkan studinya di luar kota di salah-satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) terbesar yang ada di Kabupaten Rejang Lebong/CURUP yaitu SMKN 1 CURUP (Sekarang diganti dengan SMKN 1 REJANG LEBONG). Walaupun sekolah tersebut terkenal akan kenakalan siswanya, tapi tak sedikit pula siswa-siswi yang berprestasi masuk kesana memiliki kemampuan yang luar biasa bahkan mampu bersaing dengan SMA Favorit yang ada di kota itu (Ya maklum saja mereka semua berasal dari alumni-alumni SMP yang elit dikota ini).
Akan tetapi, disini ia banyak sekali belajar akan artinya sebuah pengalaman bahkan disini juga ia bisa meningkatkan kemampuannya. Semasa di SMK banyak sekali perubahan-perubahan yang dialami oleh Aku, hal ini dikarenakan semasa sekolahnya ia ngekos jauh dari pantauan orang tua dan keluarga ( ya wajar saja kebebasan dalam mengatur waktu belum bisa ia lakukan).
Akan tetapi, disini ia banyak sekali belajar akan artinya sebuah pengalaman bahkan disini juga ia bisa meningkatkan kemampuannya. Semasa di SMK banyak sekali perubahan-perubahan yang dialami oleh Aku, hal ini dikarenakan semasa sekolahnya ia ngekos jauh dari pantauan orang tua dan keluarga ( ya wajar saja kebebasan dalam mengatur waktu belum bisa ia lakukan).
Bahkan prestasi-prestasi akademik ia semasa SMK menurun, ia tidak pernah mendapat juara 3 besar ataupun juara umum. Tetapi tekatnya untuk bisa bersaing dengan orang-orang kota tidak selalu ia lupakan. Ia selalu berprinsip bahwa "Ibaratkan sebuah pohon besar yang tinggi, kita sama-sama berlomba paling cepat ingin menaiki sampai ke pucuk pohon, yakin dan percayalah jangan pernah terus memandang ke atas pucuk tersebut karena semakin kita memandang, semakin kita fokus untuk menaiki pohon itu suatu saat kita pasti akan terjatuh dan susah untuk bangkit. Tapi tanpa disadari cobalah naik dari 1 dahan ke dahan yang lain, karena ketika kita jatuh kita akan tersangkut ke dahan sebelumnya dan melanjutkan menuju puncak pohon"
Prinsip inilah yang ia lakukan untuk bisa dijadikan perbandingan antara dirinya dengan teman-teman lainnya, banyak keanehan yang ia dapatkan semasa hidup dirantauan orang.
Prinsip inilah yang ia lakukan untuk bisa dijadikan perbandingan antara dirinya dengan teman-teman lainnya, banyak keanehan yang ia dapatkan semasa hidup dirantauan orang.
Semasa SMK juga ia tidak terlalu aktif sebagai Aktivis, hal ini terbukti hanya beberapa kegiatan saja yang ia ikuti yaitu Pencat Silat dan Volly ball. Ia lebih banyak berfokus ke dunia Elektronik (ya wajar saja di smk ia menempuh jurusan Elektronika industri) dan itupun dijadikan hobbinya, sebab ia ingin output dari hasil sekolahnya terbukti.
Ada beberapa prestasi-prestasi yang ia dapatkan semasa SMK yaitu sebagai Juara 2 Volly ball Se-SMA Rejang Lebong 2014, Juara 2 Volly ball Hut-Kemri 2015, dan Sabuk Hijau Pencat Silat. Hanya itulah yang prestasi-prestasi yang ia dapatkan tidak begitu besar dibandingkan teman-temannya yang ada di sekolahnya yang sering menempuh perlombaan ke tingkat Provinsi bahkan ke Nasional.
Akan tetapi tekatnya menjadi pembedaan antara dirinya dengan teman-temannya semakin besar, hobbinya yang dulu sekarang dijadikannya sebagai Usaha Sampingan ketika ia sedang berlibur. Ia sempat mendirikan Usaha Service Elektronik di desanya dan Alhamdulillah itu memiliki banyak pelanggan, dan orang-orang dulu yang telah menghina keluarga dan dirinya kini malah minta tolong akan ilmu yang ia miliki, tapi tak sedikitpun ia menolak pertolongan itu, dengan rasa kekeluargaan ia merasa senang melihat kehadirannya dibutuhkan orang lain.
Akan tetapi juga tak sedikit pula orang merasa Iri/tidak suka dengan dirinya, apalagi dirinya dinyatakan Lulus ke salah satu Perguruan Tinggi Negeri melalui Seleksi Nilai (SNMPTN) dari sekitar 300-an siswa/i kelas 12 dan hanya terpilih 7 Siswa/i dari sekolahnya dan juga hanya 2 orang dari kelasnya yang diterima.
Setelah mengatahui hal itu ia memberitahukan orang tuanya, tapi air mata pun bercucuran melihat kedua orang tua takut tidak sanggup membiayai biaya kuliahnya. Apalagi di tahun yang sama kakaknya baru masuk di bangku perkuliahan. Hal ini lagi dijadikannya sebuah motivasi untukknya bahwa ia harus bisa membuat kedua orang tuanya bangga.
Hal yang dilakukannya atas motivasi itu ia buktikan bahwa Setelah tamat dari bangku putih abu-abu ia terus bekerja untuk persiapan biaya kuliahnya, siang hari ia jualan dan malampun ia service elektronik. Hal itulah ia habiskan sewaktu libur hingga masuknya ke bangku perkuliahan.
Bengkulu, 30 Agustus 2016
Wowww Kopli
BalasHapusSlm k kk mu